(Kepada Anjasmara)
Dalam Taj Mahal, ratu astana,
Putih dan permai: pantun pualam
Termenung diam di tepi Jamna
Di atas makam Ardjumand Begam,
Yang beradu di sisi Syah Jahan,
Pengasih, bernyanyi megah mulia
Dalam malam tiada berpadan,
Menerangkan cinta akan dunia,
Di sana, dalam duka nestapa,
Aku merasa seorang peminta
Di depan gapura kasih cinta,
Jiwa menjerit, di cakra duka
Ah, Kekasihku, memanggil tuan.
Hanya Jamna membalas seruan.
Sumber: Madah Kelana (1931).
Dalam Taj Mahal, ratu astana,
Putih dan permai: pantun pualam
Termenung diam di tepi Jamna
Di atas makam Ardjumand Begam,
Yang beradu di sisi Syah Jahan,
Pengasih, bernyanyi megah mulia
Dalam malam tiada berpadan,
Menerangkan cinta akan dunia,
Di sana, dalam duka nestapa,
Aku merasa seorang peminta
Di depan gapura kasih cinta,
Jiwa menjerit, di cakra duka
Ah, Kekasihku, memanggil tuan.
Hanya Jamna membalas seruan.
Sumber: Madah Kelana (1931).