Puisi Di Sebuah Restoran Di Pinggiran Kota Koln Karya Hasan Aspahani

YANG jauh pada jarak dan langkah telah didekatkan
oleh lapar. Tapi lidah yang penuh jejak rempah, tak
mengatakan apa-apa pada kentang, dan ikan berserat
merah. Aku bercakap-cakap saja, dari bangku restoran ini,
dengan bocah memancing, dan anjing yang bosan, pada
lukisan Norman Rockwell, dalam sebuah reklame lama,
minuman bersoda.

Yang dingin pada musim dan malam, telah
dihangatkan oleh teh Britania. Dan gol yang dirayakan, tak
peduli ke gawang mana dalam siaran langsung sepakbola,
entah dari liga apa. Selalu tampak berat hati, ketika
mereka harus bubar, dari barisan kursi di depan bar, dari
barista yang sabar, dan dapur, dengan perabot tua, radio
Grudig yang tak lagi menangkap gelombang suara.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama