AKU berjalan di belakang
lelaki yang berjalan di
belakang lelaki lain yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan. Aku tahu kami
akhirnya akan sampai di mana.
Di sana, kami tak lagi harus
sembunyi, di sana tak ada
sudut untuk bersembunyi,
dan di sana tak ada yang
bisa disembunyikan.
JAUH sekali jarak antara
aku dengan lelaki yang
kuikuti yang berjalan
mengikuti lelaki lain yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan. Tapi masih hangat
jejak-jejak mereka terasa
di telapak kakiku yang
berjalan telanjang, dan
aku tahu ini perjalanan
tak akan lama, tak selama
nanti waktu yang kami habiskan
di tempat sampai, dan
kami saling bertemu.
Aku berjalan di belakang
lelaki yang berjalan di
belakang lelaki lain yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan. Dari jalan ini, aku
kenal siapa lelaki yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan oleh lelaki yang
di belakangnya kini aku
berjalan. Dari siapa yang
aku tahu tentang si penunjuk
jalan, aku tahu kemana
sebenarnya aku sedang berjalan.
lelaki yang berjalan di
belakang lelaki lain yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan. Aku tahu kami
akhirnya akan sampai di mana.
Di sana, kami tak lagi harus
sembunyi, di sana tak ada
sudut untuk bersembunyi,
dan di sana tak ada yang
bisa disembunyikan.
JAUH sekali jarak antara
aku dengan lelaki yang
kuikuti yang berjalan
mengikuti lelaki lain yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan. Tapi masih hangat
jejak-jejak mereka terasa
di telapak kakiku yang
berjalan telanjang, dan
aku tahu ini perjalanan
tak akan lama, tak selama
nanti waktu yang kami habiskan
di tempat sampai, dan
kami saling bertemu.
Aku berjalan di belakang
lelaki yang berjalan di
belakang lelaki lain yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan. Dari jalan ini, aku
kenal siapa lelaki yang
ia sebut sebagai penunjuk
jalan oleh lelaki yang
di belakangnya kini aku
berjalan. Dari siapa yang
aku tahu tentang si penunjuk
jalan, aku tahu kemana
sebenarnya aku sedang berjalan.