Puisi Perihal Waktu Karya Sapardi Djoko Damono

Ketika rabu menyebrang ke sabtu
Jam beretak
Seperti biasanya
Dan sabtu, harus segera bersiap untuk menjelma rabu
Sementara daun penanggalan, tidak merasa harus bertahan di dinding itu
Hidup adalah penyebrangan yang menggantung, antara rahim dan bumi
Kepada penjaga jembatan, kita cukup menganggukkan kepada sekedarnya
Lalu melintasinya agar bisa sampai di sebrang sana
Dan kita akan.
Dan kita akan ikut saja dalam antrian yang panjang
Tidak tergesa-gesa
Tak ada yang menghalangi kita!!
Siapa yang menantiku di sebrang??
Sungguh!!
Adakah yang menantiku??
Kau suka tidak percaya katamu selalu
Aku tidak tau apakah??
Apakah itu caramu menyatakan cinta kepadaku!!

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama