CAHAYA matahari yang tak bersayap itu
bertanya kepada kupu-kupu, “Bolehkah
aku hinggap di warna-warnamu?”
Kupu-kupu yang riang tak bersuara itu
bertanya kepada angin, “bicaramukah
yang membuat pohon-pohon itu bergerak?”
Angin yang tak berwujud itu, bertanya
kepada bunga, “jika engkau menerjemahkan
aku, di kelopak atau mahkotamukah aku?”
Bunga yang tak bisa kemana-mana itu,
berkata kepada tanah, “kelopak dan
mahkotaku, kami akan kembali padamu.”
Tanah yang tabah itu, berkata kepada air,
“pergilah ke akar, bawalah apa yang
ada padaku, yang mereka butuhkan itu.”
Akar berkata kepada matahari, “kubawakan
sesuatu, agar kau cipta warna dengannya,
tak usah pedulikan, itu warna siapa.”
bertanya kepada kupu-kupu, “Bolehkah
aku hinggap di warna-warnamu?”
Kupu-kupu yang riang tak bersuara itu
bertanya kepada angin, “bicaramukah
yang membuat pohon-pohon itu bergerak?”
Angin yang tak berwujud itu, bertanya
kepada bunga, “jika engkau menerjemahkan
aku, di kelopak atau mahkotamukah aku?”
Bunga yang tak bisa kemana-mana itu,
berkata kepada tanah, “kelopak dan
mahkotaku, kami akan kembali padamu.”
Tanah yang tabah itu, berkata kepada air,
“pergilah ke akar, bawalah apa yang
ada padaku, yang mereka butuhkan itu.”
Akar berkata kepada matahari, “kubawakan
sesuatu, agar kau cipta warna dengannya,
tak usah pedulikan, itu warna siapa.”