Puisi Ada Yang Tetap Tak Terbaca Karya Hasan Aspahani

BILA saja bisa, kucipta huruf dan kata rahasia
akan khusus kukadokan bagi engkau berdua saja

Dalam kasih yang tak pernah berpura sempurna
ada yang tetap tak terbaca, tinggal tak terkata

Dari alif ba ta cinta: beribu diam, beribu suara
tak terlambangkan dalam huruf rumit atau sederhana

Yang diingat Adam, pun hanya satu-satunya kata
“Hawa,” Tuhan menyebut nama itu di surga sana

Adam menggubah puisi pertama, waktu rindu menyiksa
ditulisnya sebisanya di mata, dalam kekal airmata

Hawa menerjemahkan bahasa tangis Adam-nya
dengan arus tangis, mengalir ke satu muara

Ada yang tetap diam, rahasia tak terbaca
pada pintu engkau saling menukar kuncinya

Lalu lihatlah, pintu itu kini satu adanya
tanpa diketuk, terbuka, alangkah lapangnya.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama