(1)
“AKU mau pergi melamar kekasihku,” kata Adikku,
aku bayangkan dia sedang mengepas songkok.
Ibu mengetatkan gulungan sarung samarinda.
Adikku menyebut nama kekasihnya. “Kau ingat kan, Kanda?
Aku pernah bercerita betapa cerah cahaya di matanya?”
(2)
“AKU akan dilamar oleh lelaki pilihan ibuku,” kata Kekasihku.
Apa yang harus kubayangkan dari kalimat itu, wahai kalian
yang membaca sajakku?
“AKU mau pergi melamar kekasihku,” kata Adikku,
aku bayangkan dia sedang mengepas songkok.
Ibu mengetatkan gulungan sarung samarinda.
Adikku menyebut nama kekasihnya. “Kau ingat kan, Kanda?
Aku pernah bercerita betapa cerah cahaya di matanya?”
(2)
“AKU akan dilamar oleh lelaki pilihan ibuku,” kata Kekasihku.
Apa yang harus kubayangkan dari kalimat itu, wahai kalian
yang membaca sajakku?