Puisi Revolusi Sedang Terburu-Buru Karya Hasan Aspahani

Revolusi sedang terburu-buru:
sudah sangat terlambat untuk sebuah sarapan.
Di dalam penjara
ia seperti mendengar mesin ketik, dan
dentang piring seng, sisa makanan diperebutkan tikus dan kucing.
Ia teringat Joji
Anjing berani yang mati setelah menyalak pada patroli Belanda
Tapi ini bukan Banda. Dan ia sedang di dalam penjara.
Ia bermimpi tentang arumbai dikayuh anak-anak yang merdeka,
menjemput menyeberangi selat. “Om Rir, ayo, main bola lagi kita!”
Di dalam penjara
ia mencoba mengingat nama-nama kucing Hatta.
Franco? Myssolini? Hitler? Turky? Jika harus ada
seekor lagi, ia tahu akan mengusulkan nama apa.
Tapi ia tahu, ia sedang di dalam penjara, ia sedang disajikan
untuk Revolusi yang sedang buru-buru dan lapar itu.

(2016)


Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama