Puisi Sebelum Pesawat Mendarat Karya Hasan Aspahani

KITA mendengarkan, pemberitahuan yang rutin itu: ketinggian
jelajah, kecepatan tempuh, tabiat cuaca, jangkau jarak pandang,
sabuk pengaman yang harus diketatkan, dan waktu yang harus atau
tak harus disesuaikan.

Kita menenteramkan, cemas yang rutin itu: bagaimana kita akan
saling menyapa dan bertanya soal kabar, peluk rapuh di ruang
kedatangan, salat yang amat terlambat di musala bandara, dan tiket
kepulangan yang sudah harus dipastikan lagi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama