Puisi Bila Kabut Berserakan Karya A. A. Navis

Akhirnya berserakan juga kabut yang menyungkup
yang bertumpuk tertahan di ujung gunung
berserakkan dihembus angin balau itu.

Dan teranglah lagi siang yang lama gelap
serta mentari mengering lumpur jadi debu.

Kiranya mentari memberi tanda
pada bayangan yang disangsikan
— hari sudah tinggi —
Biarlah....

Tertegak di persimpangan yang lama membimbang
serta sempoyong dilanda orang lalu
lenyap segala.

Ini jalan sudah terang
ke sana aku tuju.

Habis segala, tinggal lenyap cerita lama
kaki yang lama kaku kejang dulu
bergerak lagi, bergerak
laju.

(16 Maret 1951)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama