Puisi Kenapa Karya A. A. Navis

Tidakkah tuan dengar segala rintih
keluh kesah suara serak
oleh tangis sepanjang waktu?

Tidakkah tuan lihat bangkai hidup
tinggal kulit pembalut tulang
oleh lapar yang diderita?

Dia telah jauh dilamun ombak nestapa
sedang tuan bergembira di benua bahagia.

Lupakah tuan sumpah dan ikrar
kala jabatan mula dipangku
membela, menyantun siapa derita?

Lupakah tuan jaya yang tiba
karena jabatan ciptakan sorga dalam dunia
setelah muluk janji yang diberi?

Megah tuan sekarang
buta pada yang terang
dalam nikmat tuan kini
lupa pada janji.

Dapat tuan bermegah
lupa sengaja pada sumpah.
Kenapa?

(24 Oktober 1948)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama