Pada jalan raya berlumpur
di balantara ujung dunia
perjalanan ini bagai di terungku
tak bisa lalu.
Maka khayal berkisah seram bertalu
dengan nafas kecut bencana ditunggu
doa seribu kata pada mulut berbusa
dengan pasrah seribu dusta.
(17 Agustus 1950)
di balantara ujung dunia
perjalanan ini bagai di terungku
tak bisa lalu.
Maka khayal berkisah seram bertalu
dengan nafas kecut bencana ditunggu
doa seribu kata pada mulut berbusa
dengan pasrah seribu dusta.
(17 Agustus 1950)