Aku akan bergegas meninggalkanmu,
semua jejak, bayangan, dan gurat kenangan itu
Tak akan ada pintu, jendela atau satu celah pun
untuk kembali.
Kita mungkin hanya akan melihat
satu sama lain dari jauh
sambil menyeduh secangkir kopi
berisi mimpi masing masing
Jalan kita adalah simpang empat
yang terlalu ramai oleh harapan
dan ucapan terimakasih
"Kau terlalu baik," katamu.
Tapi kau berpura tak tahu,
bahwa cinta selalu menjadi pembuka
bagi semua jalan kebaikan
yang terjal dan mendaki itu
Di pelupuk mataku, seorang gadis,
bergelayut manja padamu
sambil melambai lambaikan hatinya
yang berwarna warni
Malam yang bimbang,
berhenti mencumbu purnama
Di baris baris kidungmu, rindu tersengal sengal
diterjang kenyataan,
lari tertatih tatih, terkapar
dan bersembunyi
di halaman halaman novel,
cerpen dan puisi
Begitulah kisah kita menutup mata
untuk selama lamanya.
(Depok, 18 Agustus 2016)
semua jejak, bayangan, dan gurat kenangan itu
Tak akan ada pintu, jendela atau satu celah pun
untuk kembali.
Kita mungkin hanya akan melihat
satu sama lain dari jauh
sambil menyeduh secangkir kopi
berisi mimpi masing masing
Jalan kita adalah simpang empat
yang terlalu ramai oleh harapan
dan ucapan terimakasih
"Kau terlalu baik," katamu.
Tapi kau berpura tak tahu,
bahwa cinta selalu menjadi pembuka
bagi semua jalan kebaikan
yang terjal dan mendaki itu
Di pelupuk mataku, seorang gadis,
bergelayut manja padamu
sambil melambai lambaikan hatinya
yang berwarna warni
Malam yang bimbang,
berhenti mencumbu purnama
Di baris baris kidungmu, rindu tersengal sengal
diterjang kenyataan,
lari tertatih tatih, terkapar
dan bersembunyi
di halaman halaman novel,
cerpen dan puisi
Begitulah kisah kita menutup mata
untuk selama lamanya.
(Depok, 18 Agustus 2016)