Puisi Kebun Hujan Karya Joko Pinurbo

Kebun Hujan (1)

Hujan tumbuh sepanjang malam,
tumbuh subur di halaman.

Aku terbangun dari rerimbunan ranjang,
menyaksikan angin dan dingin hujan
bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.

Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan
dan daun-daun hujan
berguguran di kebun hujan,
bertaburan jadi sampah hujan.

Kebun Hujan (2)

Kudengar anak-anak hujan
bernyanyi riang di taman hujan
dan ibu hujan menyaksikannya
dari balik tirai hujan.

Pagi hari kulihat jasad-jasad hujan
berserakan di kebun hujan.

Air mataku berkilauan
di bangkai-bangkai hujan
dan matahari menguburkan
mayat-mayat hujan.

(2001)


Sumber: Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama