Sudah selesai. Sudah kucoba semua warna.
Sekarang bersiaplah kau di ruang ganti busana.
Belum. Belum selesai. Beri aku sentuhan terakhir
pada rambut, mata dan bibir agar melihatku
adalah melihat kecantikan yang belum selesai.
Perlukah, manis, kuoleskan darah pada bibirmu
yang skeptis agar semua yang mendamba kau
sangsai: apakah kecantikan sudah/belum selesai?
Ditemani dua orang perias wajah, penyanyi itu
tercenung lama di depan kaca, memandang senja
di ufuk mata: melihat elang mengitari mambang.
Ia berjalan pelan ke arah panggung.
Petugas kecantikan segera mengatur tubuhnya
sebagaimana mereka mengatur ruang dan cahaya.
Konser dimulai. Hadirin bersorak-sorai.
Selamat malam. Dua jam bersama kecantikan.
Menjelang lagu terakhir penyanyi itu terkulai.
Ambruk sebelum usai. Sudah selesai, ia menangis.
Belum! mereka histeris. Kecantikan belum selesai!
Sumber: Telepon Genggam (2003).
Sekarang bersiaplah kau di ruang ganti busana.
Belum. Belum selesai. Beri aku sentuhan terakhir
pada rambut, mata dan bibir agar melihatku
adalah melihat kecantikan yang belum selesai.
Perlukah, manis, kuoleskan darah pada bibirmu
yang skeptis agar semua yang mendamba kau
sangsai: apakah kecantikan sudah/belum selesai?
Ditemani dua orang perias wajah, penyanyi itu
tercenung lama di depan kaca, memandang senja
di ufuk mata: melihat elang mengitari mambang.
Ia berjalan pelan ke arah panggung.
Petugas kecantikan segera mengatur tubuhnya
sebagaimana mereka mengatur ruang dan cahaya.
Konser dimulai. Hadirin bersorak-sorai.
Selamat malam. Dua jam bersama kecantikan.
Menjelang lagu terakhir penyanyi itu terkulai.
Ambruk sebelum usai. Sudah selesai, ia menangis.
Belum! mereka histeris. Kecantikan belum selesai!
Sumber: Telepon Genggam (2003).