Puisi Mata Kucing Karya Joko Pinurbo

Ia punya tiga kucing bermata indah di rumahnya.
Yang matanya menyala seperti senter yang dipakai
peronda disebutnya mata ronda. Yang memancarkan
cahaya langit biru dinamainya mata langit. Yang bening
berkilau seperti kolam dipanggilnya mata kolam.

Suatu malam si mata langit meminta si mata kolam
membujuk si mata ronda agar bertanya kepada
yang empunya rumah cahaya apa yang dipancarkan
matanya di tengah dunia gemerlap yang sering
gelap ini. Yang empunya rumah bingung harus bilang
apa. Kucing-kucing yang tak paham bahasa puisi itu
mungkin sedang gundah melihat mata manusia.

(2016)


Sumber: Buku Latihan Tidur (2017).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama