Puisi Satu Celana Berdua Karya Joko Pinurbo

(untuk Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto)

Dua anak jalanan bertemu di bawah jembatan
di malam hujan. Setelah berkenalan, berbagi dingin
dan lapar, mereka tidur berdua dalam satu celana.

Suatu hari mereka berpisah juga, mencari jalan hidup
sendiri-sendiri. Siapa sangka mereka akan jadi bintang.
Mereka berjumpa kembali di atas panggung,
sekian tahun kemudian. Yang satu pandai menirukan
suara bermacam-macam orang, yang lain pintar
memainkan beragam bunyi dan bunyi-bunyian.

Sejak itu kami sering berburu bunyi dan berburu suara
bersama. Bila kami bertemu pengamen kecil di bawah
jembatan, kami suka bersitegang. "Dia mirip kamu,"
kata saya. Dia balik menuding: "Kamu yang mirip dia."

Kami sendiri masih merasa seperti gelandangan kecil
yang berkeliaran di jalanan, mengamen siang malam,
untuk mencari tahu siapa ibu-bunyi dan ibu-suara
yang telah mempertemukan kami di sebuah celana.

(2004)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama