Tahun baru tersungkur,
menangis di depan pintu rumahku
Wajahnya memar,
dihajar petasan dan prasangka
Tubuhnya limbung
dicekoki bersloki-sloki resolusi basi
Bibirnya pucat tertutup rapat
Dari matanya yang nyaris buta
berjatuhan kata-kata
Tolong, tolong! Hak asasi manusia,
demokrasi, keadilan, telah hilang
diculik dari almanakku!
Tapi kata jadi apa
tanpa nurani dan suara,
sementara keran-keran kekuasaan
meluapkan drama-drama
tanpa logika
Telah bertahun lalu
kata-kata tak lagi gemuruh
Ia jatuh sakit karena terlalu sering dibantai
dan dibungkam.
Orang-orang menyeret mayatnya pagi ini
bersama kisah-kisah serta puisi
yang bergelimpangan,
dan membusuk di kerongkonganmu.
menangis di depan pintu rumahku
Wajahnya memar,
dihajar petasan dan prasangka
Tubuhnya limbung
dicekoki bersloki-sloki resolusi basi
Bibirnya pucat tertutup rapat
Dari matanya yang nyaris buta
berjatuhan kata-kata
Tolong, tolong! Hak asasi manusia,
demokrasi, keadilan, telah hilang
diculik dari almanakku!
Tapi kata jadi apa
tanpa nurani dan suara,
sementara keran-keran kekuasaan
meluapkan drama-drama
tanpa logika
Telah bertahun lalu
kata-kata tak lagi gemuruh
Ia jatuh sakit karena terlalu sering dibantai
dan dibungkam.
Orang-orang menyeret mayatnya pagi ini
bersama kisah-kisah serta puisi
yang bergelimpangan,
dan membusuk di kerongkonganmu.