Seorang penulis duduk termenung
di jendela, menunggu peristiwa kecil
yang bisa menghibur hatinya.
Matanya berbinar melihat seorang bocah
berjalan dan bersiul riang sambil sesekali
membetulkan celananya yang kedodoran.
Bocah itu menggendong tas sekolah
berisi cita-cita dan doa orang tuanya.
Sebatang hujan yang runcing
tiba-tiba menancap di atas kepalanya.
Ia berteriak aduh dan meringis kesakitan.
Penulis kita melompat dari jendela,
mencabut jarum hujan dari kepala
bocah kita. "Aku telah mendapatkan
setangkai tanda seru." Ia berpikir,
jangan-jangan tanda seru itu berasal
dari hujan kata-kata yang ia tumpahkan.
(2016)
Sumber: Buku Latihan Tidur (2017).
di jendela, menunggu peristiwa kecil
yang bisa menghibur hatinya.
Matanya berbinar melihat seorang bocah
berjalan dan bersiul riang sambil sesekali
membetulkan celananya yang kedodoran.
Bocah itu menggendong tas sekolah
berisi cita-cita dan doa orang tuanya.
Sebatang hujan yang runcing
tiba-tiba menancap di atas kepalanya.
Ia berteriak aduh dan meringis kesakitan.
Penulis kita melompat dari jendela,
mencabut jarum hujan dari kepala
bocah kita. "Aku telah mendapatkan
setangkai tanda seru." Ia berpikir,
jangan-jangan tanda seru itu berasal
dari hujan kata-kata yang ia tumpahkan.
(2016)
Sumber: Buku Latihan Tidur (2017).