Puisi Rok Mini Untuk Nenek Karya Joko Pinurbo

Malam ini nenek bulan tampak kucel dan kusam.
Langit seperti kain bekas yang dipakai untuk mengusap
wajah seorang pesolek yang sedang muram.

Pelukis kecil sedang gelisah di malam mungil.
Gundah melihat neneknya yang dekil.
"Tunggu sebentar ya, Nek, kubikinkan sesuatu untukmu."

Dengan pensil warna-warni dirajutnya raut mimpi
yang masih murni. "Kok seperti gambar rok mini?"
Nenek bulan tersenyum geli. "Ini rok mini untukmu, Nek.
Harganya mahal sekali. Pakailah supaya kau tampak seksi."

Berdua mereka tertawa. Lupa waktu, lupa derita.

"Sudah. Nenek pulang dulu. Belajarlah.
Nanti ibumu marah. Besok kau harus sekolah."

Pelukis kecil sudah ngantuk dan lelah, lalu tertidur
sebelum sempat merampungkan banyak pekerjaan rumah.

(2003)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama