Puisi Rumah Sakit Karya Joko Pinurbo

Rumah adalah rumah sakit yang paling nyaman
dan murah, sebab, kalau mau, kau bisa sakit sepuasmu.
Ada perawat seksi yang, meskipun bawel, tak pernah
bosan menemanimu, sangat sabar mengasuh sakitmu
supaya makin kuat dan dewasa dan makin mengasihimu.
Sementara nafasmu terengah-engah dan nyerimu
bertambah parah, enak saja ia bicara, "Hanya orang lemah
yang tak mau sakit." Bahkan ia suka menantang,
"Kalau mau sakit, jangan setengah-setengah."

Perawat yang satu ini selalu hadir di setiap sudut rumah.
Di album foto yang banyak bercerita tentang masa kecil
kurang bahagia. Di almarhum kalender yang cuma bisa
meninggalkan sekian banyak rencana. Di ruang tidur
yang penuh dengan insomnia. Di kamar mandi yang saat
kau mandi pintunya tetap kaukunci walau kau cuma
sendirian di rumah - entah kau takut atau malu pada siapa.
Di robekan celana yang kaujahit malam-malam
sambil tersedu-sedu sehingga kau malah menjahit jarimu.

Bila tak ada lagi obat yang kauanggap mujarab,
dengan lembut dan hangat perawatmu mencium jidatmu:
"Minumlah aku, telanlah aku, makanlah aku."

(2004)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama