Puisi Kerinduan Yang Abadi Karya Acep Zamzam Noor

Orang-orang dengan kecemasan di matanya
Mengundang kematian berulang-ulang
Seakan mengikuti kehendak angin tanpa arah
Atau menyerah pada daun-daun yang luruh
Ke haribaan tanah. Musim akan segera berganti
Cuaca terus berubah dan mereka tak tahu
Untuk mengatakan sekedar sunyi
Berjalan saja di atas perasaannya sendiri

Orang-orang dengan ketakutan yang melimpah
Melepaskan semua pakaian kebesarannya
Mungkin persembahan bagi langit atau kekosongan
Dalam gelap mereka terbang seperti kelelawar
Menangis dan tertawa tak henti-hentinya
Tak peduli akan jatuh atau terus membumbung
Sebab kehidupan yang tengah berlangsung
Atau kematian sama saja artinya

Orang-orang dengan kerinduan yang abadi
Semakin mabuk oleh anggur dan puisi
Menjadi budak naluri dan keliaran
Dihabiskannya seluruh malam tanpa sisa
Juga seluruh abad dan milenium sepi
Mereka tak kembali ke kuil, biara atau gua
Tak lagi menggembala di padang tandus dunia
Namun sibuk menerjuni lembah gelap dalam hatinya.


Sumber: "Puisi: Kerinduan yang Abadi (Karya Acep Zamzam Noor)", https://www.sepenuhnya.com/2018/04/puisi-kerinduan-yang-abadi.html.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama