Puisi Malam di Toraja Karya Acep Zamzam Noor

Bayang-bayang berkelebat
Di antara hijau air dan rimbun kabut
Bulan pada permukaan sungai
Seperti nilam yang berkilauan
Di pelupuk mata. Langit merendah
Tanah mendedahkan kubur
Membuka jalan lempang
Ke sorga. Tahun-tahun datang
Abad-abad pergi
Mencari tengkorak
Dan botol arak

Daun-daun melambai
Jauh ke ceruk sunyi
Kunang-kunang di sekujur bukit
Seperti hamburan manik-manik
Dari sorga. Gambar-gambar binatang
Jejak-jejak kaki, tapak-tapak tangan
Ukiran-ukiran batu, patung-patung logam
Getah-getah damar serta wewangian
Hutan. Angin membentuk garis salib
Dingin merapalkan mantera gaib
Pada keranda dan pintu goa:
Kerbau-kerbau tegak
Babi-babi tiarap

Lalu keabadian tersimpan
Di atas bubungan
Kabut keemasan dan bayang-bayang
Saling berkejaran seperti asap
Dengan api. Betapa megah dan ganjil
Alangkah riuh namun hening
Tarian dan nyanyian
Detik-detik yang berjatuhan
Ke haribaan subuh. Angin kencang
Udara dipenuhi serbuk kopi
Bau daging bakar dan asap warna-warni
Dari sesaji demi sesaji

Fajar adalah hamburan manik-manik
Dari surga


Sumber: Membaca Lambang (2018).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama