Pecah di atas jalanan macet
sebelum aku tiba di ambang ambungmu.
Kegembiraanku sudah mudik duluan,
aku menyusul kemudian.
Judul sajakku sudah pulang duluan,
baris-baris sajakku
masih berbenah di perjalanan.
Bau sambal dan ikan asin dari dapurmu
membuat jidat yang capai,
dompet yang pilu, dan punggung
yang dicengkeram linu, uwuwuwu....
Semoga lekas lerai.
Semoga lekas sampai.
Jika nanti air mataku terbit di matamu
dan air matamu terbenam di mataku,
maaf selesai dan cinta kembali mulai.
(2016)
Sumber: "Puisi: Pulang Rinduku yang Penuh (Karya Joko Pinurbo)", https://www.sepenuhnya.com/2018/03/puisi-pulang-rinduku-yang-penuh.html.
sebelum aku tiba di ambang ambungmu.
Kegembiraanku sudah mudik duluan,
aku menyusul kemudian.
Judul sajakku sudah pulang duluan,
baris-baris sajakku
masih berbenah di perjalanan.
Bau sambal dan ikan asin dari dapurmu
membuat jidat yang capai,
dompet yang pilu, dan punggung
yang dicengkeram linu, uwuwuwu....
Semoga lekas lerai.
Semoga lekas sampai.
Jika nanti air mataku terbit di matamu
dan air matamu terbenam di mataku,
maaf selesai dan cinta kembali mulai.
(2016)
Sumber: "Puisi: Pulang Rinduku yang Penuh (Karya Joko Pinurbo)", https://www.sepenuhnya.com/2018/03/puisi-pulang-rinduku-yang-penuh.html.