Puisi Batu Karas Karya Acep Zamzam Noor

Batu Karas (1)

Laut berkata padaku dengan mata pisau
Mengirimkan bau kematian dan lunas perahu
Pada mataku. Tiga batu karang tegak
Dari balik ombak yang dulu menyiksaku
Sebuah gua menjadi gerbang tenggelamnya matahari
Kulihat langit berwarna jintan dan kabut
Keemasan. Aku berjalan dengan mendung di rambutku
Mengumpulkan dayung-dayung dan juga kata-kata
Lalu menyusunnya menjadi sebuah patung


Batu Karas (2)

Aku berjalan di atas bukit yang menjorok ke laut
Di antara celah karang dan pokok-pokok ketapang
Kudengar gerimis yang tiba-tiba kerap
Angin yang kedap serta kata-kata yang memberat
Dalam tetabuhan ombak. Aku terus berjalan
Bersama kegelapan yang membusuk di mataku
Menembus dinding kabut dan reruntuhan senja
Lalu membangun kuil pemujaan baru
Di tengah asinnya air dan udara

(1997)


Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama