Puisi Colombella Karya Acep Zamzam Noor

Aku masih digayuti kabut yang semalam melaju dalam tidurku
Melewati petak-petak ladang, tangki air dan lengkung biru
Pebukitan. Rumah-rumah kotak yang kecoklatan
Jalan-jalan kecil yang melingkar serta sebuah sungai
Yang berliku membelah perkampungan
Semuanya bermuara di mataku.

Ini masih awal musim semi, kureguk
Hangatnya kopi serta bait-bait pendek Ungaretti
Betapa angin telah menggemburkan permukaan tanah
Dengan lidahnya. Topan mengkilapkan wajah bebatuan
Sebuah lapangan kota lama yang lahir kembali
Dengan katedralnya yang lain.

Ini masih awal musim semi
Semburat matahari menerobos kaca dan sayup-sayup
Kudengar dengus pepohonan yang menahan getar birahi
Akar-akarnya. Ladang-ladang menghamparkan tikar pandan
Sungguh musim semi telah membangunkan tidur bumi
Yang panjang. Ketika langit menguraikan rambut ikalnya
Sebuah kastil putih muncul dari balik pebukitan
Dengan air mancurnya yang menyemburkan kilatan cahaya.

(1993-1997)


Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama