Puisi Keluh Karya Acep Zamzam Noor

Keluh (1)

Dari dasar jurang
kupandang Cakrawala
betapa jauh!

Ini hati sungsang
kusandang seharian
betapa keluh!


Keluh (2)

Dari kegelapan
tak bisa kupandang apa dan siapa
selain selaput mataku

Dan dari balik itu
kukagumi kebesaran-Mu
betapa terbatasnya aku
betapa terbatasnya waktu.


Keluh (3)

Dari keterbatasan
jarak semakin mendekatkanku
kepada-Mu.

(1981)


Sumber: Tamparlah Mukaku (1982).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama