Puisi Kutukan Karya Acep Zamzam Noor

Setelah melewati sekian keterluntaan, kau datang
Dengan kalimat-kalimat panjang, senyum yang dipaksakan
Kau datang padaku dengan sajak-sajak yang ditulis
Sebagai persembahan. Tapi sajak adalah kutukan bagiku
Di mana ruang menjadi jurang, dan aku harus melompat
Menyongsong lahirnya pengucapan baru

Betapa tersiksa membaca sajak-sajakmu yang sayup
Dengan sisa kesadaranku yang semakin redup
Kulihat lampu-lampu padam, seperti langkah olengmu
Yang tenggelam dalam pedihnya penciptaan:
Sekian kutukan, di mana keterluntaan kau dan aku
Menjadi bagian dari kemurungan zaman demi zaman.


Sumber: Tulisan pada Tembok (2011).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama