Sebuah gang membelah kegelapan malam yang pekat
Ke sanalah kau akan berjalan sendirian
Menjumpai nasibmu. Sebuah lentera nyaris padam
Cahayanya yang lelah hanya sesekali mengerjap
Menerangi anggukan bayang-bayang pohonan liar
Yang tumbuh sekitar makam. Ke sanalah
Kau akan mencumbu nasibmu dengan gemetar
Mengawini kesunyianmu yang kekal
Sebuah jalan setapak yang menembus belantara
Tempat hari-harimu lewat dan kemudian membeku
Ke sanalah aku akan berjalan sendirian
Tanpa senyuman dan kata-kata. Sebuah tongkat kayu
Yang ternyata tak banyak membantumu lagi
Telah kaulempar ke jeram. Tapi kau harus berjalan sendirian
Meskipun tanpa tongkat dan lentera
Kau harus tetap berjalan sekalipun dalam kesangsian
(1987)
Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Ke sanalah kau akan berjalan sendirian
Menjumpai nasibmu. Sebuah lentera nyaris padam
Cahayanya yang lelah hanya sesekali mengerjap
Menerangi anggukan bayang-bayang pohonan liar
Yang tumbuh sekitar makam. Ke sanalah
Kau akan mencumbu nasibmu dengan gemetar
Mengawini kesunyianmu yang kekal
Sebuah jalan setapak yang menembus belantara
Tempat hari-harimu lewat dan kemudian membeku
Ke sanalah aku akan berjalan sendirian
Tanpa senyuman dan kata-kata. Sebuah tongkat kayu
Yang ternyata tak banyak membantumu lagi
Telah kaulempar ke jeram. Tapi kau harus berjalan sendirian
Meskipun tanpa tongkat dan lentera
Kau harus tetap berjalan sekalipun dalam kesangsian
(1987)
Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).