Selokan itu mengalirkan bangkai anjing
Pada mataku. Tapi bibirmu mendesiskan bunga-bunga
Kuminum kuntum demi kuntum karena tak tahu siapa
Meski kucium. Semua leher menawarkan kupu-kupu
Di ruang tunggu masih tersimpan senyap dan seribu
Alamat. Tapi kereta telah lewat
Mengurungkan kiamat. Mungkin terlalu pagi menjemputmu
Mungkin terlalu bernafsu
Kenapa rel begitu dingin dan selimut begitu
Kusut? Tapi matamu begitu hijau dan kekal dan rahasia
(1985)
Sumber: Horison (Agustus, 1987).
Pada mataku. Tapi bibirmu mendesiskan bunga-bunga
Kuminum kuntum demi kuntum karena tak tahu siapa
Meski kucium. Semua leher menawarkan kupu-kupu
Di ruang tunggu masih tersimpan senyap dan seribu
Alamat. Tapi kereta telah lewat
Mengurungkan kiamat. Mungkin terlalu pagi menjemputmu
Mungkin terlalu bernafsu
Kenapa rel begitu dingin dan selimut begitu
Kusut? Tapi matamu begitu hijau dan kekal dan rahasia
(1985)
Sumber: Horison (Agustus, 1987).