Puisi Sarera dan Rarera Karya Muhammad Lutfi

Dua wanita wajahnya kembar
Satu suka duit
Satunya lagi suka selingkuh
Bila berucap pedas membara
Semua yang dilihatnya dianggap kacau

Dibesarkan oleh emak yang sama
Satu dibawa pergi ayahnya saat
Usia sudah belia
Dijual di Jakarta sebagai pelacur
Demi memenuhi kebutuhan mabuk dan judi
Setelah diperkosa Sarera oleh ayahnya
Serta turut juga oleh bekas pacarnya
Beramal ramai dia dipaksa dalam kamar

Sungguh malang
Tiap hari harus jadi wanita malam

Masih beruntung nasib Rarera
Dipandang juragan tanah dekat kampungnya
Hidupnya mujur bagai mawar
Suami menyayanginya
Diberikan anak dua kembar lelaki

Sementara di tempat pelacuran
Sarera dicintai oleh berandal kejam
Tanpa itung itung dia dipaksa kawin
Supaya berandal tadi punya bini
Bisa punya keturunan yang melanjutkan kesangarannya

Bak pinang dibelah dua
Satu tumbuh ke atas
Satunya lagi patah terbuang

(Pati, Juli 2024)


Sumber: Puisi kiriman Muhammad Lutfi melalui email 1 Agustus 2024.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama