Puisi Arah Waktu Karya Acep Zamzam Noor

Jalan-jalan melepaskan diri
Dari seluruh tujuanku
Bersama perempuan-perempuan ungu
Yang pergi digelandang malam
Tenggelam dalam remang
Di sudut-sudut jalan

Tak akan kupanggil mereka pulang
Bahkan kubiarkan lampu-lampu padam
Kegelapan tak lagi menyimpan sunyi
Sebab ternyata ada yang lebih bicara
Dari sekedar birahi. Maka aku pun pergi
Tapi bukan mencari siapa-siapa

Kesendirianku yang dibungkus kabut
Masih sedikit menyisakan suara
Tapi ada yang lebih mencekik dari rindu
Saat bintang-bintang meninggalkan cahaya
Kematian bertahta di udara beku
Dan aku tak bisa menebak ke mana arah waktu

(1988)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama