Puisi My Melancholy Blues Karya Acep Zamzam Noor

My Melancholy Blues (1)

Aku masih berlayar mengikuti tarikan angin
Menembus rahasia senja. Bukan ke muara
Perjalananku menuju dan tidak juga pada hatimu
Telah kususuri seluruh sungai dan segenap laut
Kureguk dalam mabuk. Seribu sajak kemudian lahir
Menciptakan genangan-genangan airmata:
Langkahku semakin jauh dan terlunta


My Melancholy Blues (2)

Maka akan kupertegas jarak kita:
Lupakan kemurnian yang dibangun seribu doa
Cinta tercipta dari kejatuhan dan berujung pada lubang
Yang sama. Basuhlah mukamu dengan sisa airmataku
Atau sembunyilah di balik sajak-sajakku yang gelap
Dunia sedang bergerak menanggalkan bajunya kelam
Senja memadat dan malam mengeras seperti batu


My Melancholy Blues (3)

Baiklah, aku akan bersujud sebelum fajar tiba
Tapi bukan tobat dari kesalahan yang tak terelakan
Suaraku masih terselip di antara debur gelombang
Dan jika langit masih menyimpan matahari
Atas nama kejujuran dan kebohongan yang purba
Bakarlah sajak-sajakku dan lupakan aku:
Cahaya pagi akan muncul dari kebenaran waktu.

(1989)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama