Gentong musim dingin mengguyurkan anggur
Untuk kita reguk lagi malam ini
Kau tahu, anggur selalu membuat kita mabuk
Tapi cahaya bulan yang menerobos ketebalan kabut
Seperti ingin menjelaskan betapa dingin di luar
Jika harus kita tempuh tanpa anggur dan mantel tebal
Ada banyak malam yang telah menyeret kita
Menuruni lereng-lereng basah dan rahasia
Kita membangun jembatan dengan seratus ciuman
Yang berulang. Tapi runtuh juga
Lalu kita menggali perigi untuk kenangan
Tapi seperti sungai, air mata tak bisa disimpan
Kau tahu, cahaya bulan seperti ingin menjelaskan
Bahwa antara kedua alis matamu yang licin
Ada jurang yang semakin menganga
Mungkin jembatan itu tak akan pernah tercipta
Dari bahasa. Tapi guyuran anggur musim dingin
Membuat kita tak peduli lagi pada kata-kata.
(1992)
Sumber: Di Atas Umbria (1999).
Untuk kita reguk lagi malam ini
Kau tahu, anggur selalu membuat kita mabuk
Tapi cahaya bulan yang menerobos ketebalan kabut
Seperti ingin menjelaskan betapa dingin di luar
Jika harus kita tempuh tanpa anggur dan mantel tebal
Ada banyak malam yang telah menyeret kita
Menuruni lereng-lereng basah dan rahasia
Kita membangun jembatan dengan seratus ciuman
Yang berulang. Tapi runtuh juga
Lalu kita menggali perigi untuk kenangan
Tapi seperti sungai, air mata tak bisa disimpan
Kau tahu, cahaya bulan seperti ingin menjelaskan
Bahwa antara kedua alis matamu yang licin
Ada jurang yang semakin menganga
Mungkin jembatan itu tak akan pernah tercipta
Dari bahasa. Tapi guyuran anggur musim dingin
Membuat kita tak peduli lagi pada kata-kata.
(1992)
Sumber: Di Atas Umbria (1999).