Puisi Dekat Laut Karya Acep Zamzam Noor

Angin menyerah pada malam, dekat laut
Ketika bulan meninggi dan subuh masih jauh
Daun-daun mendesau dan seberkas cahaya
Mengintip di selanya. Tak ada ranjang atau jerami
Untuk bercinta: semua ruang dan rongga memarkir sunyi

Mungkin sesekali terdengar deru
Yang dikirimkan gunung yang terbakar
Kelengangannya sendiri. Di atas pasir
Ranting-ranting menuliskan rindu
Dan dendam. Mungkin suaramu terselip di sana

Gelombang yang melemparkan tanya
Sungai tak mau menjawabnya. Terus saja mengalir

(1986)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama