Puisi Dorongan Anggur Karya Charles Bukowski

(Diterjemahkan oleh Lutfi Mardiansyah)


ini satu lagi puisi tentang jam 2 pagi dan bagaimana aku masih saja diam di depan
mesin tik mendengarkan radio dan mengisap cerutu bagus.
jahanam, aku tidak tahu, kadang aku merasa seperti Van Gogh atau Faulkner
atau,
katakanlah, Stravinsky, ketika aku menyesap anggur dan mengetik
dan merokok dan tak ada keajaiban sebaik ini.
beberapa kritikus bilang aku menulis hal yang sama berulang-ulang.
yah, kadang aku begitu dan kadang tidak juga, tapi ketika aku menulis hal yang sama
itu karena yang kutulis betul-betul begitu, ini seperti bercinta dan
kalau kau tahu bagaimana menyenangkannya hal itu, kau akan memaklumiku
karena kita sama-sama tahu betapa kebahagiaan bisa angin-anginan.
jadi aku akan pura-pura bodoh dan akan kukatakan lagi bahwa
sekarang jam 2 pagi
dan aku adalah
Cézanne
Chopin
Céline
Chinaski
kupeluk segala sesuatu:
kugusah asap cerutu
gelas anggur yang lainnya
gadis muda yang cantik
kriminal dan pembunuh
orang gila kesepian
buruh pabrik,
mesik tik ini di sini,
radio menyala,
kuulangi lagi semua ini
dan akan selalu kuulangi semua ini
sampai keajaiban yang terjadi kepadaku
terjadi kepadamu.


Sumber: "Delapan Puisi Karya Charles Bukowski", https://sastra-indonesia.com/2020/10/delapan-puisi-karya-charles-bukowski/.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama