Puisi Kutitipkan Karya Acep Zamzam Noor

Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sejumlah rakaat yang tak sampai
Kutitipkan agar pelan-pelan, mengendap
Dalam pori-porimu. Sejumput kalimat
Yang tak sempat terucap
Kutitipkan agar diam-diam, meresap
Dan mengentalkan darahmu

Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sepasang langkah yang patah
Kutitipkan agar lamat-lamat, menjadi gerak
Dalam nadimu. Sepenggal ayat
Yang tak pernah terdengar
Kutitipkan agar sayup-sayup, berhembus
Bersama tiupan napasmu

Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sepotong cangkul yang berat
Kutitipkan agar dalam-dalam, menggali
Ruang yang tak bisa kumiliki. Setetes keringat
Yang kuperas dari pergulatan abadi
Kutitipkan agar lebar-lebar, membukakan lahan
Tempatku tersungkur dalam pelukanmu nanti

(2006)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama