(Buat Saini K.M.)
Mengurung diri dalam tungku
Dibakar cinta dan rindu
Api memercik dari setiap tetes darah
Tubuhku yang luka. Dan iman pun menyala
Di tengah hamparan gurun tak bernama
Pasir-pasir hanyut
Dalam sujudku. Batu-batu
Tumpah
Mataku buta oleh tangis seratus tahun
Pada puncak tiang salib
Gairahku menari. Gerobak sejarah
Lewat
Menyeret Sodom dan Gomorah
Kata-kata mengalir
Dari setiap desah napas
Tahajudku. Dan iman pun membara
Mengobarkan pertempuran tanpa akhir:
Kematian melahirkanku kembali, mengulangku
Berkali-kali.
Sumber: Tulisan pada Tembok (2011).
Mengurung diri dalam tungku
Dibakar cinta dan rindu
Api memercik dari setiap tetes darah
Tubuhku yang luka. Dan iman pun menyala
Di tengah hamparan gurun tak bernama
Pasir-pasir hanyut
Dalam sujudku. Batu-batu
Tumpah
Mataku buta oleh tangis seratus tahun
Pada puncak tiang salib
Gairahku menari. Gerobak sejarah
Lewat
Menyeret Sodom dan Gomorah
Kata-kata mengalir
Dari setiap desah napas
Tahajudku. Dan iman pun membara
Mengobarkan pertempuran tanpa akhir:
Kematian melahirkanku kembali, mengulangku
Berkali-kali.
Sumber: Tulisan pada Tembok (2011).