Puisi Pelabuhan Kecil Karya Acep Zamzam Noor

Kadang airmataku menjadi butiran garam
Yang berkilauan di bawah bulan
Tanganku gemetar dan jemariku memercikkan air
Sebuah tembang mengalirkan masa kanak-kanakku
Yang terasa dingin, asing dan sangat jauh
Kupilih menyendiri di pelabuhan kecil ini
Sambil menggambari pasir dengan ingatanku
Di penghujung malam kadang aku berteriak
Bersama angin, ombak dan kegelapan
Atau kadang menjerat bintang-bintang liar
Dengan tarianku. Setiap fajar tiba
Wajahku menjadi ungu oleh sajak-sajak
Yang tak kunjung dituliskan

(2014)


Sumber: Berguru kepada Rindu (2017).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama