Puisi Sepanjang Roxas Boulevard Karya Acep Zamzam Noor

Aku terseret pendaran cahaya lampu
Setelah bergelas-gelas anggur yang menawarkan sunyi
Kureguk langsung dari mulutmu. Dan kau menggeliat
Dalam tarian kegelisahan yang panjang
Mengisi setiap ruang kosong pikiran dan perasaanku
Dengan gerakan-gerakan lembut dan teramat liat

Manila yang menjulang dalam cahaya suram
Seakan membara dalam matamu. Aku yang terbakar
Hanya bisa menandai udara dengan kepulan asap
Dari mulutmu telah kureguk kelaparan demi kelaparan
Dalam ungkapan paling liar. Lalu kau meronta
Menarikan pertemuan kita yang maya

(1986)


Sumber: Jalan Menuju Rumahmu (2004).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama