Puisi Menunggu Kania Sakit Karya Acep Zamzam Noor

Di jalan tiang-tiang listrik mengusung bulan
Siapa mengarak bunga ke kamarmu? Dingin malam
Dan tik-tok jam mengekalkan diam
Padat dalam ruang: dinding putih berlinangan
Melayari waktu. Menunggu

Lidah-lidah lonceng memukul sunyi
Siapa menumpahkan fajar dalam mimpimu? Kamar gemetar
Dan ranjang melayarkan rindu ke pelabuhan abadi:
Kudengar kepak camar menggarami udara
betapa jauh. Betapa lama

(1983)


Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama