Kali hidup berpapas kematian
Rasa sua melancung kebenaran
Kali kuasa meruak kesaktian
Rasa-rasanya hilang sudah kemanusiaan
Parsial hidup berlaga hala
Linier kehidupan membelit ke segala arah
Konstruksi jiwa yang terluka
Iman diri telah jauh mengacah
Maka, oh sang hampa..
Sekiranya datanglah transparansi-transparansi, datanglah yang nyata, datanglah dengan segala kekohesifan.
Kembalilah yang mengisi sepi
Bangunlah yang berbunyi-bunyi
Karena aku tak bisa mendominasi sendiri – tanpa bukti dan ugahari.
(2024)
Sumber: Puisi kiriman Rifqi Septian Dewantara melalui email 4 November 2024.
Rasa sua melancung kebenaran
Kali kuasa meruak kesaktian
Rasa-rasanya hilang sudah kemanusiaan
Parsial hidup berlaga hala
Linier kehidupan membelit ke segala arah
Konstruksi jiwa yang terluka
Iman diri telah jauh mengacah
Maka, oh sang hampa..
Sekiranya datanglah transparansi-transparansi, datanglah yang nyata, datanglah dengan segala kekohesifan.
Kembalilah yang mengisi sepi
Bangunlah yang berbunyi-bunyi
Karena aku tak bisa mendominasi sendiri – tanpa bukti dan ugahari.
(2024)
Sumber: Puisi kiriman Rifqi Septian Dewantara melalui email 4 November 2024.