Bertahun-tahun kau tetap di sana
Tak lekang oleh waktu yang berlalu
Namamu terukir kuat di dalam daksa
Waktu pun tak sanggup menghapus bayangmu
Debur ombak berbisik ramai
Namun tak seramai isi kepala
Hitam malam begitu pekat
Namun tak sepekat rasa yang kau tinggalkan
Beribu bunga telah kupersembahkan
Wanginya tak pernah menyapa diriku
Hanya satu bunga terakhir bertahan
Diam, menjadi saksi rindu yang bisu
Mungkin salahku mencintaimu terlalu
Hingga lupa menyisakan ruang untuk sembuh
Tentangmu abadi, membeku di kalbu
Tersentuh waktu pun, tak mampu luluh
Kini aku diam dalam kerelaan
Berusaha menerima dan mengikhlaskan
Meski langkahku tertahan perasaan
Aku tahu, ini jalan menuju kebebasan
Sumber: Puisi kiriman Dipo Fayyad melalui email 4 Januari 2025.
Tak lekang oleh waktu yang berlalu
Namamu terukir kuat di dalam daksa
Waktu pun tak sanggup menghapus bayangmu
Debur ombak berbisik ramai
Namun tak seramai isi kepala
Hitam malam begitu pekat
Namun tak sepekat rasa yang kau tinggalkan
Beribu bunga telah kupersembahkan
Wanginya tak pernah menyapa diriku
Hanya satu bunga terakhir bertahan
Diam, menjadi saksi rindu yang bisu
Mungkin salahku mencintaimu terlalu
Hingga lupa menyisakan ruang untuk sembuh
Tentangmu abadi, membeku di kalbu
Tersentuh waktu pun, tak mampu luluh
Kini aku diam dalam kerelaan
Berusaha menerima dan mengikhlaskan
Meski langkahku tertahan perasaan
Aku tahu, ini jalan menuju kebebasan
Sumber: Puisi kiriman Dipo Fayyad melalui email 4 Januari 2025.