Puisi Demokrasi Pagi Ini Karya Radhar Panca Dahana

belum lewat jam enam pagi.
2.100 kaki memadati garasi
seri E, alphard, camry, dan satu pintu
lamborghini, sejak subuh pergi
berganti spanduk dan slogan,
megafon, kamera dividi, dan
sarapan pagi, lengkap:
nasi padang, telor, sambal,
ayam panggang, dan tusuk gigi.

“saudarasaudara, mari kita mulai
dengan santiaji!”

keserakahan dan korupsi
jadi urat nadi di negeri ini
kita adalah darahnya saudarasaudara!
keparat dan bajingan asing
komprador yang melulu bising
mengisi kantor dan rekening
lalu kita, jadi nasabahnya, saudara!

jadi, janganlah bimbang
mari berjuang dan menang!
lawan perusak negara, lawan
ayo, bariskan ambisi
kuras habis negeri ini.
merdeka! merdeka!
merdeka kekayaan kita.

lewat sedikit jam tujuh pagi
2.100 bersalin 10.000 sepatu
memacu nafsu, mengepal tinju

hari ini parlemen, istana, mahkamah,
kejaksaan, dan ka-pe-u kita serbu!
turunkan penguasa dan penipu
benalu kesejahteraan
juga kerakusan kita.

hahaha … tak perlu ragu, saudaraku
semua ada ganjarannya
semua aman kantongnya
semua ikut saja denganku
elitelit yang demonkratis
demondemon yang bau amis
lipat 10.000 jadi 10 juta
jarah 10 juta jadi semiliar harta
selamatkan semua,
lengkap dengan subsidi, be-el-te,
hibah, pinjaman, valuta, saham,
dan kapital segala modal.

kabarkan pada semua
turun ke jalan naik singgasana
di bank terdekat kita bersua
berbagi rizki dan sedikit kuasa
tanpa tanya tanpa mengapa.

demonkrasi .. hidup demonkrasi
dengarlah aku bersumpah
kita akan jadi sejarah
membela tanah tumpah darah
demi bangsa tegak dan gagah
demi harta kita melimpah
bersekutu sedikit dengan penjajah
sekadar taktik, tak apalah
yang penting, kita tak pernah kalah
hahaha … tak pernah kalah.

demonkrasi …
hidup demonkrasi!


Sumber: "11 Puisi Radhar Panca Dahana, Refrormati, Ekonomi Plastik hingga Dari Lapitan Kususu Lautan", https://jateng.tribunnews.com/2021/04/23/11-puisi-radhar-panca-dahana-refrormati-ekonomi-plastik-hingga-dari-lapitan-kususu-lautan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama