Laut tua, aku mabuk dengan suara
Yang mengalir dari mulutmu bila
Ia menganga seperti lonceng hijau dan
Berklenengan sangat jauh.
Kau tahu, kenangan segala musim panasku lama
Bermukim di dadamu
Di ranah tempat matahari mendidih pelan-pelan
Serangga mengabuti udara.
Juga kini
Aku membatu di sini
Pada kehadiranmu, laut
Tapi aku punah arti
Depan nafasmu berat dan dalam
Kau mula-mula berkata padaku
Nyeri kecil jantungku
Hanya sedenyut nadimu
Bahwa dalam di tubuhku
Singgah bahana segara
Biar dihanyutkannya semua daki
Seperti kau yang mengempasi pantai
Di antara ganggang dan bintang laut
Penghuni perlente dalam jurangmu.
Sumber: Siasat Baru (September, 1959).
Yang mengalir dari mulutmu bila
Ia menganga seperti lonceng hijau dan
Berklenengan sangat jauh.
Kau tahu, kenangan segala musim panasku lama
Bermukim di dadamu
Di ranah tempat matahari mendidih pelan-pelan
Serangga mengabuti udara.
Juga kini
Aku membatu di sini
Pada kehadiranmu, laut
Tapi aku punah arti
Depan nafasmu berat dan dalam
Kau mula-mula berkata padaku
Nyeri kecil jantungku
Hanya sedenyut nadimu
Bahwa dalam di tubuhku
Singgah bahana segara
Biar dihanyutkannya semua daki
Seperti kau yang mengempasi pantai
Di antara ganggang dan bintang laut
Penghuni perlente dalam jurangmu.
Sumber: Siasat Baru (September, 1959).