Langit yang melengkungkan dada, biru hitam
Muka tengadah denyut darah tertahan
- Kutoreh dadamu al-Amin, jantung baiduri
- Kubuka langit-Ku bagimu, mata hujan dan salju
Di tangannya waktu meleleh
Lumat gurun dan lembah. Berlalu
Gerimis cahaya melinangi bumi
Lekah dada dan langit baginya. Selalu.
Sumber: Siasat Baru (April, 1960).
Muka tengadah denyut darah tertahan
- Kutoreh dadamu al-Amin, jantung baiduri
- Kubuka langit-Ku bagimu, mata hujan dan salju
Di tangannya waktu meleleh
Lumat gurun dan lembah. Berlalu
Gerimis cahaya melinangi bumi
Lekah dada dan langit baginya. Selalu.
Sumber: Siasat Baru (April, 1960).