tapi ia sudah jadi sinema
di bioskop dan dividi rumahtangga
hiburan murah tampaknya mewah
negeri indah di tumpukan sampah.
di paripurna perlemen, kursi kabinet
meja hakim, seragam polisi, tongkat
jenderal hingga pemimpin pilihan
publik, katanya.
cerita-retorika dimainkan
kebijakan diputuskan
perdebatan digulirkan
ramai benar rumah negara kita
seolah benar negeri ini ditata
tapi di ujung telepon
atau sudut ruang pemerintahan
tekanan tawar-menawar dan ancaman
mendahului semua cerita
melampaui segala prakira
hanya beberapa kepala berbunyi kapita
pakaian necis, rambut kelimis
membuat semua yang merasa kuasa
tak berdaya: jadi kelinci lucu
atau bidak-bidak yang berlagak lagu
membuat politik menjelma kronik
jadi gosip berpilin kritik.
tata negara kini tata kapita
ekonomi mesin: rakyat diperalat
konstitusi tinggal katakata mati
bukan lagi singgasana berkuasa
gergasi modal tak kasat mata
intelijen jadi darahnya
triliuner lokal makelarnya
dan komik pun terus cerita
pahlawan palsu genit bergaya
media massa memamahnya
kita mengunyahnya.
dan kemiskinan jadi jambannya
kebodohan hasil residunya
bencana di ampas masa depannya.
di kursi penonton
sinema itu tetap memesona
wanita cantik hero yang tampan
negeri kini tinggal hiburan
direproduksi untuk bisnis sampingan.
betapa lucu gaya pimpinan
pahlawan lugu tidur kemalaman
rakyat senang menjadi korban.
komik ini, komik politik
entertainment tak ada habisnya
kesenangan di sisa jiwa.
Sumber: "11 Puisi Radhar Panca Dahana, Refrormati, Ekonomi Plastik hingga Dari Lapitan Kususu Lautan", https://jateng.tribunnews.com/2021/04/23/11-puisi-radhar-panca-dahana-refrormati-ekonomi-plastik-hingga-dari-lapitan-kususu-lautan.
di bioskop dan dividi rumahtangga
hiburan murah tampaknya mewah
negeri indah di tumpukan sampah.
di paripurna perlemen, kursi kabinet
meja hakim, seragam polisi, tongkat
jenderal hingga pemimpin pilihan
publik, katanya.
cerita-retorika dimainkan
kebijakan diputuskan
perdebatan digulirkan
ramai benar rumah negara kita
seolah benar negeri ini ditata
tapi di ujung telepon
atau sudut ruang pemerintahan
tekanan tawar-menawar dan ancaman
mendahului semua cerita
melampaui segala prakira
hanya beberapa kepala berbunyi kapita
pakaian necis, rambut kelimis
membuat semua yang merasa kuasa
tak berdaya: jadi kelinci lucu
atau bidak-bidak yang berlagak lagu
membuat politik menjelma kronik
jadi gosip berpilin kritik.
tata negara kini tata kapita
ekonomi mesin: rakyat diperalat
konstitusi tinggal katakata mati
bukan lagi singgasana berkuasa
gergasi modal tak kasat mata
intelijen jadi darahnya
triliuner lokal makelarnya
dan komik pun terus cerita
pahlawan palsu genit bergaya
media massa memamahnya
kita mengunyahnya.
dan kemiskinan jadi jambannya
kebodohan hasil residunya
bencana di ampas masa depannya.
di kursi penonton
sinema itu tetap memesona
wanita cantik hero yang tampan
negeri kini tinggal hiburan
direproduksi untuk bisnis sampingan.
betapa lucu gaya pimpinan
pahlawan lugu tidur kemalaman
rakyat senang menjadi korban.
komik ini, komik politik
entertainment tak ada habisnya
kesenangan di sisa jiwa.
Sumber: "11 Puisi Radhar Panca Dahana, Refrormati, Ekonomi Plastik hingga Dari Lapitan Kususu Lautan", https://jateng.tribunnews.com/2021/04/23/11-puisi-radhar-panca-dahana-refrormati-ekonomi-plastik-hingga-dari-lapitan-kususu-lautan.