Puisi Yang Menetes Yang Meleleh Karya Taufiq Ismail

Demikianlah tetes air mata kananku
Karena ingat 6 anak muda petinju
Mati berlatih dan bertanding di negeriku
Tidak banyak orang mau tahu
Dan yang tahu melupa-lupakan itu

Kemudian tetes air mata kiriku
500 petinju Amerika, begitu majalah Ring memberitahu
Mati bertinju selama jangka waktu 70 tahun lalu
Setiap lima puluh hari mati satu
Menyiarkan ini mana pers mau

Meleleh ingus lubang hidung kananku terasa
Di Madison Square Garden kucecerkan di gerbangnya
Omong kosong ukuran raksasa itulah WBC dan WBA
Mana pula olahraga, sejelas itu adu manusia
Lama nian habis-habisan kita bangsa minder ini dikecohnya

Lalu meleleh ingus lubang hidungku sebelah kiri
Kuhapus dengan koran pagi bergambar Don King ini
Si Rambut Tegak, Penipu Gergasi, Pembunuh dan Bandit Sejati
Di kakinya berlutut para petinju dan promotor satu negeri
Jutaan dolar kontrak ditilep masuk kantong jas dalam kiri sekali.

(1988)


Sumber: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (2000).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama