Puisi Ekspresi Karya Subagio Sastrowardoyo

(kepada Affandi)

Luka terlalu parah
tak tertampung dalam cermin
Tubuh yang terbayang
sepi — menepiskan bentuk.
Bahkan merah hitam
yang terpalut di atas kanvas
tak kuasa menjeritkan
derita — menikam dalam.
Hanya darah, mungkin
Darah sendiri yang tergarit dengan jari
di dinding — jari yang gementar dalam lapar.


Sumber: Simfoni Dua (1986).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama