berulang setiap pagi
putri gunung naga — seperti dalam cerita
(atau dalam mimpi?) — belukar mata
terhindar di belakang kudung sutra
melenggang di lorong lengang
menegur dan bertanya: kapan kau pulang?
putri manis! di daerah asing
udara berbau tembaga, dan di awan putih
berkuasa ular naga,
bermata bengis
teringat — di awal musim —
upacara minum teh di bangsal merah
rasanya sejuk seperti bunga mawar di bajunya
berwarna darah
putri, tunggu semalam, aku kan menyerah
Sumber: Daerah Perbatasan (1970).
putri gunung naga — seperti dalam cerita
(atau dalam mimpi?) — belukar mata
terhindar di belakang kudung sutra
melenggang di lorong lengang
menegur dan bertanya: kapan kau pulang?
putri manis! di daerah asing
udara berbau tembaga, dan di awan putih
berkuasa ular naga,
bermata bengis
teringat — di awal musim —
upacara minum teh di bangsal merah
rasanya sejuk seperti bunga mawar di bajunya
berwarna darah
putri, tunggu semalam, aku kan menyerah
Sumber: Daerah Perbatasan (1970).